} -->

Rabu, 10 April 2013

Pacar Sobatku

     Aku punya sobat. Cowok? Ya. Namanya Kaka. Dia itu: Cakep, , nggak terlalu. Style, , lumayan. Baek, , banget. Perhatian, , apalagi. Hehehe.
     Cerita ini, berawal saat pensi di sekolahku. Awalnya, Kaka itu naksir sama sobat ku. Siapakah dia? Ya, Airin namanya. Cowok mana sih yang nggak kecanthol sama dia? Udah cantik, manis, tinggi pula. Tapi sayang banget, kepribadiannya nggak semanis mukanya. Kaka cari tau tentang Airin itu dari aku. Nah, mulai dari itulah dia lumayan deket sama aku. Bahkan kita jadi sobat. #asiiikk :D
     Seiring waktu berjalan, akhirnya dia mendapatkan apa yg selama ini dia inginkan. Dia jadian sama sobatku. Seneng dehh, bisa lihat mereka seneng. Tpi entah kenapa, ada yang mengganjal antara mereka berdua. Yahh, semua ini, aku anggap hanya angin lewat saja.
     Seminggu setelah mereka jadian, hubungan mereka masih aman-aman saja. Tapi, aku bener-bener nggak nyangka, ternyata ohh ternyata, selama Kaka jadi pacar sobatku itu, dia di-duain sama sobatku. Dan tahukah apa yang terjadi? Ternyata sobatku belum putus sama pacarnya yang lama!! :o #OMG. Hanya saja, pacarnya yang lama itu digantungin sama dia. Aku kasih saran ke dia, pilih pacar dia yang sekarang, atau pacar yang di gantungin itu. Tapi dia nggak mau ambil keputusan. Dia pun juga tak tau mau pilih yang mana?
Aku bingung. Apa yang harus aku lakuin? Kalau aku kasih tahu Kaka, aku bakal ngerasa bersalah. Karena, aku bakal ngancurin hubungan mereka berdua. Tapi jika aku nggak kasih tahu Kaka yang sebenarnya, aku bakal makin tambah bersalah. Posisiku bener-bener susah. Mereka berdua sahabatku. Dan mereka berdua numpahin unek-unek juga sama aku. Aku nggak ingin ada masalah diantara keduanya.
     Waktu terus berjalan. Hari demi hari mereka lalui. Hingga saatnya Kaka pun tahu semua itu. Aku nggak tau dia tau semua itu dari siapa? Tapi yang pasti dia bener-bener ancur saat itu. Setelah aku mendengar kalau Kaka sudah tahu semuanya, akupun juga ikut bersalah. Karena aku nggakkasih tahu ke dia tentang apa-apa yang telah terjadi saat itu. Tapi aku mau gimana? Kasih tau, salah. Enggak kasih tau tambah salah.
     Hebatnya Kaka, dia bener-bener memperjuangin hubungan mereka. “Sakit sih iya, tapi aku sayang banget sama dia.” Kata Kaka ke aku.
     Beberapa hari setelah itu, sobatku minta putus ke Kaka dengan alasan yang enggak jelas. Dan saat itulah puncaknya Kaka sangat-sangat ancur hatinya. Nggak tau kenapa setelah denger semua itu, perasaanku juga ikut ada yang nyesek.
     “Dia itu udah segalanya bagi aku. Dia mutusin aku dengan alasan yang nggak jelas. Hidup aku sekarang udah nggak ada artinya.” Kata Kaka.
Dia sering curhat-curhat gitu sama aku. Saking seringnya, entah apa yang ngebuat aku kayak gini. Tiba-tiba ada sesuatu yang mengganjal dalam hati aku. Tiap dia sms aku tuh rasanya nyaman bget. Aku suka dia?? Nggak mungkin. Nggak mungkin aku suka sama mantan pacar sobat ak. #tidaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkk…